Sabtu, 10 Januari 2015

MERENCANAKAN AUDIT dengan PERENCANAAN AUDIT



MERENCANAKAN AUDIT dengan PERENCANAAN AUDIT

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Perencanaan audit bersifat relatif terhadap faktor ukuran dan kompleksitas usaha, pengalaman atas usaha, dan pengetahuan atas bisnis. Perencanaan audit sangat penting dalam melaksanakan proses audit dengan alasan:
·         Untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup, hal ini akan mempengaruhi kualitas audit.
·         Untuk menekan biaya Audit agar efisiensi.
·         Untuk menghindari terjadinya salah pengertian dengan klien.
Berikut merupakan tahapan perencanaan audit:
1. Perencanaan Awal
Pada tahap perencanaan awal: 
1.      KAP memutuskan untuk menerima klien baru atau melanjutkan pelaksanaan audit kalien lama
2.      KAP mengevaluasi alasan klien atas permintaan auditnya
3.      KAP memilih staf penugasan
4.      KAP memperoleh kesepakatan/kesepahaman dengan klien (Memperoleh Surat Penugasan)
2. Memahami bisnis klien
Pemahaman yang diperlukan didapat dengan 5 cara:
a.  Mempelajari bidang usaha dan industri klien meliputi aturan akuntansi, risiko bisnis dan risiko bawaan klien. Informasi-informasi tersebut bersumber dari: pengalaman KAP terhadap klien lama, tanya jawab dengan klien, publikasi informasi oleh industri, laporan keuangan, buku teks atau majalah serta sumber-sumber relevan lainnya.
b. Meninjau Kantor dan Pabrik
c. Menelaah Kebijakan Perusahaan
d. Mengidentifikasi Pihak-pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa
e. Mengevaluasi Kebutuhan akan Spesialis

Manfaat KAP yang memahami bisnis klien yaitu
- membantu mengidentifikasi bidang yang dianggap krusial,
- sebagai bahan penilaian  terhadap kondisi data akuntansi
- sebagai bahan penilaian terhadap kewajaran estimasi
- sebagai penilaian kewajaran representasi manajemen
- sebagai pertimbangan kesesuaian dengan regulasi.

3. Memahami informasi kewajiban hukum klien
Kewajiban hukum klien bersumber dari:
·         Akte Pendirian dan AD ART 
·         Risalah Rapat Dewan Direksi, Komisaris, Pemegang Saham
·         Kontrak-kontrak usaha
4. Prosedur analitis pengahuluan
Jenis Prosedur Analitis
1.Membandingkan data klien dengan industri 
2.Membandingkan data klien dengan data yang serupa pada periode sebelumnya 
3.Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh klien
4.Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan auditor
5.Membandingkan data klien dengan hasil perkiraan yang menggunakan data non keuangan

Tabel di bawah ini adalah contoh prosedur analitis dalam audit,
 

5. Menentukan materialitas dan resiko
 Materialitas merupakan batas toleransi auditor dalam salah saji yang berpengaruh terhadap opini. Resiko yang ditentukan pada tingkat akun dan tingkat laporan keuangan.

6. Memahami SPI (Struktur Pengendalian Internal) dan Resiko
Pemahaman terhadap SPI dan Risiko meliputi: 
  • Pemahaman SIA untuk Proses Transaksi : Peran SIA dalam proses transaksi dan mengolah informasi dari transaksi. SIA untuk memastikan dilakukannya asersi manajemen 
  • Penentuan Kemungkinan Salah Saji dalam Setiap Proses Transaksi
  • Penentuan Aktivitas Pengendalian:





 





 

Penentuan Prosedur Audit untuk deteksi efektivitas pengendalian
Penyusunan program audit

 

7. Pengembangan rencana dan program audit

(SYD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar