Sabtu, 10 Januari 2015

Internal Control (Auditing)

Internal Control (Auditing)



Internal Control (Pengendalian Internal) merupakan bagian dari standar pekerjaan lapangan. Yaitu pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian internal. Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Manajemen, dan Personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan tertentu. Selain pengertian diatas, pengendalian internal adalah proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai terkait dengan pencapaian tujuan manajemen .

Apa saja pencapaian tujuan manajemen?

Dalam merancang sistem pengendalian internal, manajemen memiliki tiga tujuan umum:
  1. Keandalan Laporan Keuangan. Tujuan pengendalian internal yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan. 
  2. Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi. Tujuannya adalah sebagai akurasi informasi keuangan dan nonkeuangan mengenai kegiatan operasi perusahaan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan. 
  3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung  dan langsung.
Dua konsep penting yang mendasari manajemen dalam merancang dan menerapkan pengendalian internal:
1.             Keyakinan yang memadai
Sebuah perusahaan harus menyusun pengendalian internal yang mampu memberikan keyakinan yang memadai, bukan absolut, bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar.
2.             Keterbatasan bawaan
Pengendalian internal tidak mungkin sepenuhnya efektif tanpa memedulikan kehati-hatian yang telah dilakukan dalam merancang dan menerapkan pengendalian internal. Meskipun personel yang merancang sistem mampu menyusun suatu pengendalian yang ideal, efektivitasnya akan bergantung pada kompetensi dan ketergantungan orang-orang yang menggunakannya.

Sedangkan Auditor pada umumnya sangat menekankan pada pengandalan terhadap keandalan laporan keuangan dan pengendalian atas kelompok-kelompok transaksi.
1.             Pengendalian terhadap keandalan laporan keuangan.
Fokus utama auditor adalah terhadap pengendalian terkait dengan perhatian utama manajemen atas pengendalian internal, yaitu keandalan laporan keuangan. Laporan keuangan tidak mungkin sesuai PABU dengan benar jika pengendalian atas laporan keuangan tidak memadai.
2.             Pengendalian terhadap kelompok-kelompok transaksi
Auditor lebih menekankan pada pengendalian internal atas kelompok-kelompok transaksi dibandingkan dengan saldo-saldo akun karena akurasi saldo akun sangat bergantung pada akurasi transaksi.  

Konsep dasar internal control adalah sebuah proses atau serangkaian tindakan yang dijalankan oleh setiap orang di jenjang organisasi. Sehingga mampu memberikan keyakinan memadai, bukan mutlak karena keterbatasan tertentu. Serta mencapai tujuan yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.

Prosedur memahami pengendalian internal adalah pertama, pengalaman auditor dalam periode sebelumnya. Biasanya audit suatu perusahaan dilakukan oleh KAP yang sama (max. 3 tahun) dan mengandalkan pengalaman sebelumnya. Untuk KAP baru, biasanya membutuhkan informasi yang banyak tentang SPI (struktur pengendalian internal). Kedua, tanya jawab dengan klien. Dimana bertujuan untuk memutakhirkan informasi. Tanya jawab ini dilakukan kepada orang yang sesuai dengan bidangnya. Ketiga, kebijakan dan pedoman sistem klien yaitu dengan mempelajari kebijakan dan sop klien. Keempat, inspeksi dokumen dan catatan yang bertujuan untuk menjiwai isi pedoman dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Serta memberikan bukti bahwa kebijakan dan prosedur pengendalian telah dilakukan. Dan yang terakhir, pengamatan atas aktivitas dan operasi, yaitu mengamati proses penyiapan dokumen dan catatan serta pelaksanaan aktivitas normal akuntansi dan pengendalian.

Ada tiga cara untuk memahami pengendalian internal:
1.             Internal Control Questionnaire
2.             Flow Chart
3.             Narrative

Selain itu ada pula penilaian risiko pengendalian. Tujuan menilai risiko pengendalian adalah untuk mengukur risiko pengendalian dengan menghubungkan pengendalian kekurangan-kekurangan yang signifikan dan kelemahan-kelemahan material terhadap tujuan audit terkait transaksi. Dan ada pula pengujian pengendalian. Pengujian pengendalian adalah prosedur audit untuk menguji efektifitas pelaksanaan pengendalian internal dalam mendukung pengurangan penilaian risiko pengendalian.

Pengujian manajemen terhadap pengendalian internal kemungkinan akan memasukkan empat jenis prosedur yang sama.
1.             Melakukan tanya jawab dengan personel klien yang tepat
2.             Menguji dokumen, catatan dan laporan.
3.             Mengamati aktifitas terkait pengendalian 
4.             Mengerjakan ulang prosedur klien. 

(ON)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar