Internal Control (Auditing)
Internal
Control (Pengendalian Internal) merupakan bagian dari
standar pekerjaan lapangan. Yaitu pemahaman yang memadai atas struktur
pengendalian internal. Pengendalian Internal adalah suatu proses yang
dijalankan oleh Dewan Komisaris, Manajemen, dan Personel lain yang didesain
untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan tertentu.
Selain pengertian diatas, pengendalian internal adalah proses yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai terkait dengan pencapaian tujuan
manajemen .
Apa saja pencapaian tujuan manajemen?
Dalam merancang
sistem pengendalian internal, manajemen memiliki tiga tujuan umum:
- Keandalan Laporan Keuangan. Tujuan pengendalian internal yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan.
- Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi. Tujuannya adalah sebagai akurasi informasi keuangan dan nonkeuangan mengenai kegiatan operasi perusahaan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan.
- Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung dan langsung.
Dua
konsep penting yang mendasari manajemen dalam merancang dan menerapkan
pengendalian internal:
1.
Keyakinan yang memadai
Sebuah perusahaan harus
menyusun pengendalian internal yang mampu memberikan keyakinan yang memadai,
bukan absolut, bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar.
2.
Keterbatasan bawaan
Pengendalian internal
tidak mungkin sepenuhnya efektif tanpa memedulikan kehati-hatian yang telah
dilakukan dalam merancang dan menerapkan pengendalian internal. Meskipun
personel yang merancang sistem mampu menyusun suatu pengendalian yang ideal,
efektivitasnya akan bergantung pada kompetensi dan ketergantungan orang-orang
yang menggunakannya.
Sedangkan Auditor
pada umumnya sangat menekankan pada pengandalan terhadap keandalan laporan
keuangan dan pengendalian atas kelompok-kelompok transaksi.
1.
Pengendalian terhadap keandalan laporan
keuangan.
Fokus utama auditor
adalah terhadap pengendalian terkait dengan perhatian utama manajemen atas
pengendalian internal, yaitu keandalan laporan keuangan. Laporan keuangan tidak
mungkin sesuai PABU dengan benar jika pengendalian atas laporan keuangan tidak
memadai.
2.
Pengendalian terhadap kelompok-kelompok
transaksi
Auditor lebih
menekankan pada pengendalian internal atas kelompok-kelompok transaksi
dibandingkan dengan saldo-saldo akun karena akurasi saldo akun sangat
bergantung pada akurasi transaksi.
Konsep dasar internal control adalah sebuah proses
atau serangkaian tindakan yang dijalankan
oleh setiap orang di jenjang organisasi. Sehingga mampu memberikan keyakinan
memadai, bukan mutlak karena keterbatasan tertentu. Serta mencapai tujuan yaitu
pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Prosedur memahami
pengendalian internal adalah pertama, pengalaman auditor dalam periode
sebelumnya. Biasanya audit suatu perusahaan dilakukan oleh KAP yang sama (max.
3 tahun) dan mengandalkan pengalaman sebelumnya. Untuk KAP baru, biasanya
membutuhkan informasi yang banyak tentang SPI (struktur pengendalian internal).
Kedua, tanya jawab dengan klien. Dimana bertujuan untuk memutakhirkan informasi.
Tanya jawab ini dilakukan kepada orang yang sesuai dengan bidangnya. Ketiga, kebijakan
dan pedoman sistem klien yaitu dengan mempelajari kebijakan dan sop klien.
Keempat, inspeksi dokumen dan catatan yang bertujuan untuk menjiwai isi pedoman
dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Serta memberikan bukti bahwa
kebijakan dan prosedur pengendalian telah dilakukan. Dan yang terakhir, pengamatan
atas aktivitas dan operasi, yaitu mengamati proses penyiapan dokumen dan
catatan serta pelaksanaan aktivitas normal akuntansi dan pengendalian.
Ada tiga cara
untuk memahami pengendalian internal:
1.
Internal Control Questionnaire
2.
Flow Chart
3.
Narrative
Selain itu ada
pula penilaian risiko pengendalian. Tujuan menilai risiko pengendalian adalah
untuk mengukur risiko pengendalian dengan menghubungkan pengendalian
kekurangan-kekurangan yang signifikan dan kelemahan-kelemahan material terhadap
tujuan audit terkait transaksi. Dan ada pula pengujian pengendalian. Pengujian
pengendalian adalah prosedur audit untuk menguji efektifitas pelaksanaan
pengendalian internal dalam mendukung pengurangan penilaian risiko
pengendalian.
Pengujian
manajemen terhadap pengendalian internal kemungkinan akan memasukkan empat
jenis prosedur yang sama.
1.
Melakukan tanya jawab dengan personel
klien yang tepat
2.
Menguji dokumen, catatan dan laporan.
3.
Mengamati aktifitas terkait
pengendalian
4.
Mengerjakan ulang prosedur klien.
(ON)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar